@PBSI_ Dewasa ini, kita sering dihadapkan dengan berbagai persoalan pendidikan. Salah satu persoalan yang mendasar dialami oleh para guru adalah menurunnya minat belajar siswa di kelas. Banyak guru yang mengeluhkan masalah ini oleh karena siswa yang sering kedapatan tidur di kelas, bolos, dan bahkan saling mengganggu antar teman sebangku pada jam pelajaran.
Melihat fenomena ini, maka perlu adanya inovasi dalam mengembangkan media pembelajaran yang berkesesuaian dengan karakter siswa di sekolah agar siswa dapat lebih giat dan semangat dalam beraktifitas di kelas. Inovasi media pembelajaran perlu di lakukan oleh setiap guru. Penggunaan media pembelajaran yang sama, dapat membuat siswa jenuh dan bermalas-malasan mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Sebaliknya, jika guru mampu menghadirkan media pembelajaran yang inovativ dan menarik, siswa akan lebih aktif mengikuti kegiatan pelajaran di kelas. Oleh karena itu, sebagai seorang guru perlu memiliki kreatifitas yang mempuni dalam memlih dan mengembangkan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pemilihan media pembelajaran haruslah mampu mengarahkan siswa untuk mencapai kompetensi pembelajaran.
Melihat fenomena ini, maka perlu adanya inovasi dalam mengembangkan media pembelajaran yang berkesesuaian dengan karakter siswa di sekolah agar siswa dapat lebih giat dan semangat dalam beraktifitas di kelas. Inovasi media pembelajaran perlu di lakukan oleh setiap guru. Penggunaan media pembelajaran yang sama, dapat membuat siswa jenuh dan bermalas-malasan mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Sebaliknya, jika guru mampu menghadirkan media pembelajaran yang inovativ dan menarik, siswa akan lebih aktif mengikuti kegiatan pelajaran di kelas. Oleh karena itu, sebagai seorang guru perlu memiliki kreatifitas yang mempuni dalam memlih dan mengembangkan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pemilihan media pembelajaran haruslah mampu mengarahkan siswa untuk mencapai kompetensi pembelajaran.
Ahmad Yani, M.Pd., (Dosen Program Studi PBSI IKIP Muhammadiyah Maumere) melalui mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran berupaya mendorong para mahasiswanya untuk melakukan berbagai inovasi dan pengembangan media pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Menurutnya, pemanfaatan barang-barang bekas menjadi media pembelajaran yang menarik dapat membantu guru agar lebih mudah dalam menyampaikan informasi materi pelajaran kepada para peserta didik. Pengembangan media pembelajaran ini, diharapkan dapat diterapkan oleh mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah melalui kegiatan Magang III (Real Teaching) serta dapat diimplementasikan ketika telah berkarier sebagai guru kelak.
"Agar anda tidak malu di depan kelas, maka tunjukan bahwa anda benar-benar pantas di depan kelas sebagai pendidik. Perbanyak literasi, kembangkan ilmu yang telah anda dapat di bangku kuliah, terus berinovasi, jangan malu jika anda di kritik, dan junjung tinggi profesi pendidik sebagai fitrah anda dalam bermuamalah."
Berikut contoh karya mahasiswa PBSI dalam mengembangkan media pembelajaran dengan bahan sederhana
Media Pohon Kata Bunga Tertutup (Karya Stefanus Fifianto, NPM; 20140203023)
Media Pohon Kata Bunga Tertutup (Karya Stefanus Fifianto, NPM; 20140203023)
Bahan; Bambu kuning, Kertas Origami (berwarna), Spidol/Bolpoint dan Kertas Buffalo

Media Roda Putar Bersurat (Karya : Nahdira, NPM: 20140203016)
Media Roda Putar Bersurat yang di buat oleh Nahdira, meupakan media pengembangan dari permainan Roulette, yaitu jenis permainan roda putar yang biasanya dapat dijumpai pada permainan Kasino.Hal yang berbeda dari media ini adalah roda putar dirancang tidak menggunakan angka-angka melainkan di desain dengan surat berwarna-wanri disekelilingnya, isi dalam surat tersebut merupakan kata-kata kunci kegiatan pembelajaran unsur intrinsik dan kestrinsik puisi.
Media Saku Kata karya selestina Seles, merupakan media pengembangan dari media kartu kata.
Media ini di gunakan untuk pembelajaran menemukan unsur intrinsik dan ektrinsik cerpen.
Media pembelajaran Bunga berdaun kata, merupakan media pengembangan dari media pembelajaran sebelumnya yaitu bola-bola kertas. Media bunga berdaun kata ini, digunakan untuk kegiatan pembelajaran menulis berita dengan pendekatan 5 W + H yang di sisipkan pada setiap daun di setiap bunga tersebut.
Media Lapangan Kata-Kata (Karya: Nurmawati, NPM: 20150203028)
Media pembelajaran Lapangan Kata-kata yang dikembangkan oleh Nurmawati, merupakan media pengembangan. Terinspirasi dari permainan sepak bola, Nurma mencoba menggagas ide kreatif untuk mengembangkan media berbentuk miniatur lapangan sepak bola dengan menggunakan kata-kata sebagai keunikan media pembelajaran ini.
Bahan: Gabus ukuran 1/2 Meter, kardus, kartas manila dan bolpoint
Sumber: http//:pbsiikipmuh.blogspot.com









